PLN tingkatkan produk tenun lokal khas Kajang Bulukumba


Dengan adanya program TJSL di Kawasan Wisata Adat Ammatoa Kajang, PLN berharap dapat bermanfaat bagi masyarakat lokal dan dapat melestarikan keanekaragaman budayanya

Makassar (MASGUN) – PT PLN (Persero) UID Sulselrabar melalui PLN Peduli meningkatkan produk tenun lokal khas Kajang, Bulukumba dengan pendampingan kualitas produk tenun Tope Le’leng (Sarung Hitam) di Kawasan Wisata Adat Ammatoa Kajang, Desa Tanah Toa, Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Selain itu, dalam Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini, PLN juga menunjukkan kepeduliannya melalui penyaluran bantuan peningkatan kemampuan bahasa asing bagi pemandu wisata di Bulukumba.

“Dengan adanya program TJSL di Kawasan Wisata Adat Ammatoa Kajang, PLN berharap dapat bermanfaat bagi masyarakat lokal dan dapat melestarikan keanekaragaman budayanya,” kata General Manager PLN UID Sulselrabar Moch Andy di Makassar, Sabtu.

Andy menjelaskan peningkatan kemampuan bahasa asing pemandu wisata dan pendampingan kualitas produk penenun sarung hitam kajang merupakan salah satu Program PLN dalam menjalankan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s), salah satunya peningkatan pekerjaan yang layak serta pertumbuhan ekonomi.

Zulkarnain selaku Kepala Desa Tanah Toa mengapresiasi PLN atas upaya pendampingan kualitas produk tenun, sehingga nantinya produk sarung hitam dapat bersaing dengan produk lain dan memberikan energi baru bagi masyarakat Adat Kajang dengan memperkenalkan warisan budayanya.

“Terimakasih kepada PLN yang telah memberikan bantuan ini, kami berharap sarung kajang dapat dikenal, tidak hanya nasional maupun internasional dan program ini memberikan energi baru bagi masyarakat Adat Kajang dengan memperkenalkan warisan budaya melalui situs www.sarungkajang.com,” ujar Zulkarnain.

Senada dengan Zulkarnain, Muhsin, salah satu peserta pengembangan bahasa asing bagi pemandu wisata turut mengapresiasi program yang diusung PLN di Kawasan Wisata Adat Ammatoa Kajang.

“Saya sangat senang bisa belajar bahasa asing. Kami berharap semoga bantuan dapat terus berkelanjutan, sehingga masyarakat asli Kajang bisa menjadi pemandu wisata yang cakap berbahasa asing,” kata Muhsin.

Melalui pengembangan bahasa asing bagi masyarakat, nantinya dapat membantu mengedukasi wisatawan asing saat berkunjung ke Kawasan Wisata Adat Ammatoa Kajang.

Baca juga: 4.907 rumah tangga nikmati listrik PLN dari Pemerintah di Sulseltra

Baca juga: Kawasan Mangrove Luppung di Bulukumba jadi objek penelitian 

 

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Ahmad Buchori
COPYRIGHT © MASGUN 2023

About Wisnu Styo Nugroho

I'm is an experienced business article and journal writer. I has a knack for presenting relevant and valuable business information through her writing. With a background in economics and extensive work experience in the business industry, Michelle has a deep understanding of current trends and practices in the business world.

Check Also

Menhub paparkan kontribusi Indonesia bagi sektor maritim global

Salah satu kontribusinya yaitu meningkatkan perlindungan lingkungan laut, dengan berpartisipasi aktif dalam berbagai inisiatif proyek …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *